Respon Serangan Senjata Kimia Oleh Suriah Terhadap Warga Sipil, Militer AS Serang Pangkalan Udara Suriah

Respon Serangan Senjata Kimia Oleh Suriah Terhadap Warga Sipil, Militer AS Serang Pangkalan Udara Suriah

Baca Juga

Respon Serangan Senjata Kimia Oleh Suriah Terhadap Warga Sipil, Militer AS Serang Pangkalan Udara Suriah

Militer Amerika Serikat (AS), Kamis malam (6/4), meluncurkan 50 lebih rudal presisi ke pangkalan udara Shayrat di Suriah. Ini adalah serangan langsung pertama yang dilakukan AS terhadap pasukan pendukung Presiden Bashar Al Assad sejak berkecamuknya perang saudara di negara itu yang dimulai pada 2011.
Dikutip dari BBC dan VOAIndonesia, para pejabat Departemen Pertahanan AS mengatakan bahwa kapal perang AS yang meluncurkan 59 rudal Tomahawk adalah USS Porter dan USS Ross, keduanya kapal perusak yang dikerahkan di Laut Tengah bagian timur. Serangan itu merupakan respons atas serangan senjata kimia mengerikan yang diduga dilakukan pasukan pro Presiden Bashar al-Assad, yang menewaskan sekitar 100 warga sipil.
Seorang pejabat Angkatan Laut AS mengatakan, pangkalan udara Suriah itu disasar karena kemungkinan besar digunakan untuk meluncurkan serangan kimia pada hari Selasa (4/4) lalu, yang diyakini menggunakan sejenis gas saraf, kemungkinan adalah gas sarin.
Presiden AS Donald Trump, yang tengah berada di resort Mar-a Lago di Florida, menyampaikan pidato yang ditayangkan di televisi AS bahwa ia telah memerintahkan serangan itu demi “kepentingan keamanan nasional AS yang vital”.
Trump menjuluki Bashar al-Assad sebagai seorang diktator yang telah meluncurkan serangan senjata kimia yang mengerikan kepada warga sipil tak berdosa.
“Malam ini saya menyeru semua negara beradan untuk bergabung dengan kami dalam mengakhiri pembantaian dan pertumpahan darah di Suriah sekaligus mengakhiri segala macam dan segala bentuk terorisme,” kata Trump.
Trump juga mengajak semua negara beradab untuk bergabung dengan Amerika Serikat “guna mengakhiri pembantaian dan pertumpahan darah di Suriah.”
Departemen Pertahanan AS mengatakan bahwa Rusia, yang menyokong militer Suriah, telah diberitahu sebelum serangan rudal ke Suriah digelar.
Keputusan untuk menyerang pasukan Suriah secara langsung ini menunjukkan perubahan signifikan dalam kebijakan luar negeri Amerika di sana, di mana pemerintahan sebelumnya enggan terlibat secara militer dalam perang saudara di Suriah dan lebih memusatkan perhatian pada kampanye untuk melawan kelompok ekstremis ISIS.

Sebagian analis menilai serangan ini bisa membahayakan tentara Amerika yang kini berada di Suriah, yang sebagian besar menjadi penasihat pasukan lokal menjelang serangan besar-besaran terhadap kota Raqqa, ibukota de facto ISIS.

Related Posts

Respon Serangan Senjata Kimia Oleh Suriah Terhadap Warga Sipil, Militer AS Serang Pangkalan Udara Suriah
4/ 5
Oleh